Sunday, November 1, 2015

COBALAH UNTUK MERENUNG


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ


seperti embun menjatuhi mahkota bunga
begitulah Tuhan memeluk kita dengan Rahmat serta Ridlo-Nya
seperti embun yang menempel di jendela sirna karena terik
begitulah Tuhan yang menciptakan dan meniadakan tidak tanpa alasan


selamat malam sahabat senja. mungkin lumayan lama saya tidak berbagi tulisan serta artikel yang saya rasa bermanfaat untuk sahabat senja sekalian. tapi di sisi lain saya dapat sedikit ilmu meski itu hanya sekedar berbentuk cerita, dan saya rasa cerita ini bisa menjadi pelajaran buat sahabat senja. mungkin lebih banyak aku mendapatkannya dari film serial Anime atau Manga yang sering kita dulu kenal dengan Cartoon, dan sebagian dari kehidupan nyata. karena saya rasa serial Tv nasional kita hanya ramai dan panas dengan hal yang berbau gosip dan FTV semata. 

Sahabat mungkin kita kadang merasa atau sering tiba-tiba melamun dan bicara sendiri tanpa sepengetahuan orang lain, atau yang sering kita dengar dengan bahasa alay "Galau". Tapi disini saya lebih menyebut itu Merenung. Karena saya rasa semua itu wajar, dan bahkan bisa menjadi suatu keharusan untuk kita lakukan sehari-hari, meskipun itu hanya sekali saja dalam sehari. minimal sediakan beberapa menit dalam sehari untuk melakukan perenungan. Lakukan di pagi hari yang tenang, segera setelah bangun tidur Atau di malam hari sesaat sebelum beranjak tidur. Merenunglah dalam keheningan. Jangan gunakan pikiran untuk mencari berbagai jawaban. Dalam perenungan anda tidak mencari jawaban. Cukup berteman dengan ketenangan maka anda akan mendapatkan kejernihan pikiran. Jawaban berasal dari pikiran anda yang bening. Selama berhari-hari anda disibukkan oleh berbagai hal. Sadarilah bahwa pikiran anda memerlukan istirahat. Tidak cukup hanya dengan tidur. Anda perlu tidur dalam keadaan terbangun. Merenunglah dan dapatkan ketentraman batin.

Pikiran yang digunakan itu bagaikan air sabun yang diaduk dalam sebuah gelas kaca. Semakin banyak sabun yang tercampur semakin  keruh air. Semakin cepat anda mengaduk semakin kencang pusaran. Merenung adalah menghentikan adukan. Dan membiarkan air berputar perlahan. Perhatikan partikel sabun turun satu persatu, menyentuh dasar gelas. Benar-benar perlahan. Tanpa suara. Bahkan anda mampu mendengar luruhnya partikel sabun. Kini anda mendapatkan air jernih tersisa di permukaan.  Bukankah  air  yang  jernih  mampu  meneruskan  cahaya. Demikian halnya dengan pikiran anda yang bening.

kebanggaan kita bukan karena kita tak pernah gagal dalam hal apa pun, tapi bagaimana kita bangkit disaat kita jatuh. setiap orang mempunyai cara mereka sendiri untuk merenungkan apa yang telah terjadi pada dirinya. tak sedikit pula yang salah dalam mengambil keputusan dan salah. ini semua bukan tentang salah atau pun benar. ini tentang proses bagaimana kita menyikapi atau belajar dalam satu pelajaran yang kita alami dan apa yang sudah kita peroleh dari itu semua. tidak ada kebagian yang murni melainkan ketenangan dan nyaman tak selamanya aman. 

No comments:

Post a Comment