Tuesday, March 3, 2015

Sebuah Renungan

Kalau  kita  mencoba  untuk  merenung sejenak  dan  melupakan  semua kesibukan sehari-hari  maka  kita  akan  menyadari bahwa  manusia  jaman sekarang  ini paling  lama  umurnya  80  tahun.  Itupun sudah  termasuk panjang umur.

Tetapi  kita  sering  lupa  akan  hal  ini sehingga  kita  mati-matian  mengejar uang, harta, jabatan dan mengabaikan hati nurani kita. Kita menginjak dan menghina orang  yang  tidak  seberuntung  kita  dan kita  menjilat  serta mencari muka terhadap orang kaya dan berpangkat.



Kita  menilai  orang  dari  mobil,  rumah, harta,  atau  jabatannya  dan  bukan pada pribadi seseorang. Ini yang membuat kita menjadi orang yang egois, serakah, sombong, materialis dan membutakan hati nurani kita sendiri.

Masing-masing  orang  bersaing  untuk saling  melebihi  dan  pamer
kekayaan,  pamer  rumah,  pamer  mobil, dan  lain-lain.  Padahal  itu  semua
hanya  membuat  orang  yang  tidak seberuntung  kita  menjadi  panas  hati dan iri hati.

Untuk  itu  kita  harus  sadar  dan  ingat bahwa  hidup  ini  tidak  semata-mata
mengejar  uang,  harta,  jabatan,  tapi  yang utama  hidup  ini  harus  kita  isi dengan perbuatan-perbuatan yang berguna dan bermanfaat baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain.

Itu  semua  membuat  kita  merasa  puas, bahagia,  rendah  hati dan mempunyai empati  terhadap  orang  yang  tidak seberuntung  kita.  Rejeki kita  tidak  akan habis,  malahan  rejeki  kita  akan  lancar dan  tidak  terputus bila  kita  mau membagi  sebagian  dari  rejeki  kita  untuk orang-orang  yang memang benar-benar membutuhkan  bantuan kita.

Marilah  hidup  ini  kita  isi  dengan perbuatan-perbuatan  yang  berguna  dan
bermanfaat baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain.

Teman-teman mungkin tidak asing dengan kalimat "di dunia ini tak ada yang sepurna" kita tau kita pun mengerti tapi apa benar kita tanam dalam pikiran dan hati kita??
Masih banyak dari kita yang mencari hal yang sempurna seperti kereteria kita, sampai kita lupa, kalau orang lain menerima kita apa adanya, kita lupa mengharigai mereka, kita lupa mengerti mereka, karena kita hanya memeikirkan ke egoisan kita. Egois baik tapi kalau berlebihan orang lain pun enggan.

"Semoga Bermanfaat dan barokah bagi pembaca"

No comments:

Post a Comment