Monday, June 1, 2015

Sebutir Pasir



Penakluk  pertama  Mount  Everest.  puncak  tertinggi  dunia  di  Pegunungan
Himalaya,  Sir  Edmund  Hillary.  pernah  ditanya  wartawan  apa  yang  paling
ditakutinya  dalam  menjelajah  alam.Dia  lalu  mengaku  tidak  takut  pada
binatang  buas,  jurang  yang  curam,  bongkahan  es  raksasa,  atau  padang
pasir yang luas dan gersang sekali pun!

Lantas apa? "Sebutir pasir yang terselip di sela-sela jari kaki," kata Hillary.
Wartawan  heran,  tetapi  sang  penjelajah  melanjutkan  kata-katanya,
"Sebutir pasir yang masuk di sela-sela  jari  kaki  sering  sekali  menjadi  awal
malapetaka,  la  bisa  masuk  ke  kulit  kaki  atau  menyelusup  lewat  kuku.
Lama-lama  jari  kaki  terkena  infeksi,  lalu  membusuk.  Tanpa  sadar,  kaki
pun tak bisa digerakkan. Itulah malapetaka bagi seorang penjelajah sebab
dia harus ditandu."

Harimau,  buaya,  dan  beruang,  meski  buas,  adalah  binatang  yang  secara
naluriah  takut  menghadapi  manusia.  Sedang  menghadapi  jurang  yang
dalam  dan  ganasnya  padang  pasir,  seorang  penjelajah  sudah  punya
persiapan  memadai.  Tetapi,  jika  menghadapi  sebutir  pasir  yang  akan
masuk  ke  jari  kaki.  seorang  penjelajah  tak  mempersiapkannya.  Dia
cenderung mengabaikannya.

Apa  yang  dinyatakan  Hillary.  kalau  kita  renungkan,  sebetulnya  sama
dengan orang yang mengabaikan dosa-dosa kecil. Orang yang malakukan
dosa  kecil,  misalnya  mencoba-coba  mencicipi  minuman  keras  atau
membicarakan  keburukan  orang  lain.  sering  menganggap  hal  itu  adalah
dosa  yang  kecil.  Karena  itu.  banyak  orang  yang  kebablasan  melakukan
dosa-dosa  kecil  sehingga  lambat  laun  jadi  kebiasaan.  Kalau  sudah  jadi
kebiasaan,  dosa  kecil  itu  pun  akanberubah  jadi  dosa  besar  yang  sangat
membahayakan dirinya dan masyarakat.

Melihat  kemungkinan  potensi  kerusakan  besar  yang  tercipta  dari  dosa-
dosa  kecil  itulah,  Nabi  Muhammad  saw  mewanti-wanti  agar  ummatnya
tidak  mengabaikan  dosa-dosa  kecil  seraya  tidak  melupa  kan  amal  baik
kendati kecil juga.

Dalam  kisah  sufi,  seorang  pelacur  masuk  surga  hanya  karena  memberi
minum  anjing  yang  kehausan.  Perbuatan  yang  cenderung  dinilai  sangat
kecil  itu  ternyata  di  mata  Allah  punya  nilai  sangat  besar  karena  faktor
keikhlasannya.  Bukankah  semua  roh  yang  ada  di  seluruh  jagad  ini,
termasuk  roh  anjing  tersebut,  hakikatnya  berasal  dari  Tuhan  Yang  Maha
Pencipta juga? Itulahnilai setetes air penyejuk yang diberikan sang pelacur

pada anjing yang kehausan

No comments:

Post a Comment