بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Selamat malam sahabat pena senja. Beberapa hari ini
ada beberapa buku dan juga artikel yang mungkin layak untuk saya bagikan kepada
kalian semua. Memang tak banyak tapi semoga ini bisa bermanfaat untuk sahabat
pena semua. Amiin..
Mythomania iya ini adalah yang akan saya bagikan pada
kalian semua. Penasaran apa itu Mythomania ?? pertama-tama saya tanya kepada
sahabat, apakah sahabat pernah punya teman yang seperti ini atau mungkin dari
diri sahabat sendiri :
Minjem uang karena ada kebutuhan mendadak padahal
tidak sama sekali
-Mengaku mapan, padahal pas-pasan
-Suka membesar-besarkan sesuatu
-Kalo cerita suka berubah – ubah
Pasti ada yaa.. :D
Mungkin itu yang di sebut mythomania. Mythomania
adalah kecenderungan berbohong untuk mengelabui orang lain dalam rangka
membantu dirinya sendiri mempercayai kebohongannya sendiri. Penyakit ini sudah
lama ada pada diri manusia. Apalagi penyakit ini merupakan kebohongan yang
terjadi secara terus-menerus dan berkelanjutan serta bisa dijadikan suatu kebiasaan
dalam diri seseorang.
“Mythomania ini berbeda dengan kebohongan
yang dilakukan orang pada umumnya. Kebohongan yang dilakukan diluar
kesadarannya dan tak menyadari bahwa orang merasa terganggu dengan
kebohongannya itu.”
Mythomania bisa dikatakan penyakit berbahaya.
Sebab, yang mengidap penyakit ini akan dijauhi oleh orang lain atau bahkan
tidak punya teman dalam pergaulan.karena seseorang yang mengidapnya memiliki
psikis yang tidak menyadari akan kebohongannya tersebut.
Salah satu cara untuk menghilangkan penyakit
ini adalah segera melakukan konsultasi kepada Psikiater (ahli penyakit jiwa
klinis yang dapat diterapi dengan obat-obatan). Penyembuhan ini tidak dapat
berlangsung secara cepat karena membutuhkan proses yang lama dan berkelanjutan.
Jika masih belum dalam tahap penyakit, maka masih bisa melakukan konselor
dengan Psikolog.
Perlu diketahui jika penyakit ini tidak hanya
menyerang masyarakat perkotaam yang penuh tuntutan hidup serta terbiasa berbaur
dengan kehidupan mewah, tapi juga bisa menyerang masyarakat pedesaan yang tidak
dapat menyesuaikan potensi dirinya dengan kenyataan yang ada. Dampak psikologis
pengidap Mythomania ini adalah timbulnya rasa frustasi yang tinggi berdasarkan
pengalaman mengalami kegagalan-kegagalan dari impian atau dambaannya.
Mythomania dapat diobati lewat cara terapi
dan konseling dengan psikiater untuk menemukan potensi dasarnya dan
impian-impian untuk disesuaikan dengan cita-cita hidup. Jika metode ini belum
tepat, maka perlu konseling untuk diberikan paparan nyata yang harus
diterimanya dan disesuaikan sehingga tidak terlibat problema-problema atau
frustasi. Bagi Anda yang mungkin menemukan orang yang mengidap Mythomania,
sarankanlah untuk segera pergi ke psikiater. Karena kalau hanya berupa teguran,
pasti tidak akan berhasil. Perlu diingat, orang yang mangidap Mythomania ini
tidak sadar bahwa dirinya sedang berbohong.
Karena bagi orang yang mengidap ‘penyakit’
ini merasa penting bagi dirinya untuk mendapat pengakuan sekeliling terhadap dirinya.
Mythomnia ini dapat dikatakan sebagi suatu syndromekarena syndrome terdiri dari
beberapa ciri klinis, tanda-tanda, simtoma, fenomena atau karakter yang sering
muncul bersamaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Mythomania
ini adalah kegagalan. Dalam hal ini, kegagalan yang dimaksud adalah
tidak tercapainya impian-impian seseorang yang sudah lama ingin didapatkannya.
Kegagalan yang berkepanjangan ini bisa mengakibatkan seseorang berbuat
seakan-akan nyata, namun sebaliknya.
Nah… gimana sahabat pena.. sudah tahu kan apa
itu Mythomania dan seperti apa itu Mythomania :D Mythomania mungkin secara
harfiah dan mudah di pahami adalah suatu kebiasaan untuk berbohong tanpa di
sengaja. Memang ada juga berbohong yang di sengaja dan tak di sengaja dengan
motif atau modus yang bermacam-macam tergantung sikon (situasi dan kondisi). Nah
sebelum sahabat pena melihat ke teman atau musuh sahabat, alangkah baik kita koreksi
diri kita sendiri terlebih dahulu “Ibda’
bin nafsi”. Semoga ini bermanfaat untuk kita semua terlebih kepada diri pribadi
saya dan juga penulis. Amiin ..
Sumber : http://psikologid.com/
No comments:
Post a Comment