Saturday, August 22, 2015

Mythomania


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Selamat malam sahabat pena senja. Beberapa hari ini ada beberapa buku dan juga artikel yang mungkin layak untuk saya bagikan kepada kalian semua. Memang tak banyak tapi semoga ini bisa bermanfaat untuk sahabat pena semua. Amiin..

Mythomania  iya ini adalah yang akan saya bagikan pada kalian semua. Penasaran apa itu Mythomania ?? pertama-tama saya tanya kepada sahabat, apakah sahabat pernah punya teman yang seperti ini atau mungkin dari diri sahabat sendiri :
Minjem uang karena ada kebutuhan mendadak padahal tidak sama sekali

-Mengaku mapan, padahal pas-pasan
-Suka membesar-besarkan sesuatu
-Kalo cerita suka berubah – ubah
Pasti ada yaa.. :D

Mungkin itu yang di sebut mythomania. Mythomania adalah kecenderungan berbohong untuk mengelabui orang lain dalam rangka membantu dirinya sendiri mempercayai kebohongannya sendiri. Penyakit ini sudah lama ada pada diri manusia. Apalagi penyakit ini merupakan kebohongan yang terjadi secara terus-menerus dan berkelanjutan serta bisa dijadikan suatu kebiasaan dalam diri seseorang.
“Mythomania ini berbeda dengan kebohongan yang dilakukan orang pada umumnya. Kebohongan yang dilakukan diluar kesadarannya dan tak menyadari bahwa orang merasa terganggu dengan kebohongannya itu.”
Mythomania bisa dikatakan penyakit berbahaya. Sebab, yang mengidap penyakit ini akan dijauhi oleh orang lain atau bahkan tidak punya teman dalam pergaulan.karena seseorang yang mengidapnya memiliki psikis yang tidak menyadari akan kebohongannya tersebut.

Salah satu cara untuk menghilangkan penyakit ini adalah segera melakukan konsultasi kepada Psikiater (ahli penyakit jiwa klinis yang dapat diterapi dengan obat-obatan). Penyembuhan ini tidak dapat berlangsung secara cepat karena membutuhkan proses yang lama dan berkelanjutan. Jika masih belum dalam tahap penyakit, maka masih bisa melakukan konselor dengan Psikolog.
Perlu diketahui jika penyakit ini tidak hanya menyerang masyarakat perkotaam yang penuh tuntutan hidup serta terbiasa berbaur dengan kehidupan mewah, tapi juga bisa menyerang masyarakat pedesaan yang tidak dapat menyesuaikan potensi dirinya dengan kenyataan yang ada. Dampak psikologis pengidap Mythomania ini adalah timbulnya rasa frustasi yang tinggi berdasarkan pengalaman mengalami kegagalan-kegagalan dari impian atau dambaannya.

Mythomania dapat diobati lewat cara terapi dan konseling dengan psikiater untuk menemukan potensi dasarnya dan impian-impian untuk disesuaikan dengan cita-cita hidup. Jika metode ini belum tepat, maka perlu konseling untuk diberikan paparan nyata yang harus diterimanya dan disesuaikan sehingga tidak terlibat problema-problema atau frustasi. Bagi Anda yang mungkin menemukan orang yang mengidap Mythomania, sarankanlah untuk segera pergi ke psikiater. Karena kalau hanya berupa teguran, pasti tidak akan berhasil. Perlu diingat, orang yang mangidap Mythomania ini tidak sadar bahwa dirinya sedang berbohong.
Karena bagi orang yang mengidap ‘penyakit’ ini merasa penting bagi dirinya untuk mendapat pengakuan sekeliling terhadap dirinya. Mythomnia ini dapat dikatakan sebagi suatu syndromekarena syndrome terdiri dari beberapa ciri klinis, tanda-tanda, simtoma, fenomena atau karakter yang sering muncul bersamaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Mythomania ini adalah kegagalan. Dalam hal ini, kegagalan yang dimaksud adalah tidak tercapainya impian-impian seseorang yang sudah lama ingin didapatkannya. Kegagalan yang berkepanjangan ini bisa mengakibatkan seseorang berbuat seakan-akan nyata, namun sebaliknya.

Nah… gimana sahabat pena.. sudah tahu kan apa itu Mythomania dan seperti apa itu Mythomania :D Mythomania mungkin secara harfiah dan mudah di pahami adalah suatu kebiasaan untuk berbohong tanpa di sengaja. Memang ada juga berbohong yang di sengaja dan tak di sengaja dengan motif atau modus yang bermacam-macam tergantung sikon (situasi dan kondisi). Nah sebelum sahabat pena melihat ke teman atau musuh sahabat, alangkah baik kita koreksi diri kita sendiri terlebih dahulu “Ibda’ bin nafsi”. Semoga ini bermanfaat untuk kita semua terlebih kepada diri pribadi saya dan juga penulis. Amiin ..


Sumber : http://psikologid.com/ 

No comments:

Post a Comment